Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2021

Dampak keseringan menonton pornografi menurut Psikologi dan Larangan Agama

                                             Pecandu pornografi berpotensi mengalami kerusakan otak      Sudah tidak asing lagi ditelinga masyarakat dengan kata pornografi. Pornografi merupakan sesuatu yang dapat mempengaruhi seseorang untuk berperilaku seksual berisiko. Pornografi sendiri merupakan sketsa, ilustrasi, video, foto, dsb. Sudah tidak menjadi rahasia umum bila menonton pornografi dapat menimbulkan kecanduan. Perilaku menonton pornografi ini sangat berbahaya apabila dilakukan terus menerus salah satunya dapat merusak bagian otak. Bagian otak yang rentan jika tidak diberhentikan menonton pornografi ialah PFC atau prefontal Cortex. PFC ini terletak pada bagian otak yang berfungsi sebagai mengatur ingatan atau memori,    mengendalikan emosi, dan memusatkan konsentrasi. Seseorang yang kecanduan pornografi dirinya akan merasa sangat senang karena saat itu otak menghasilkan zat kimia atau neurotransmitter bernama dopamin. Saat konsentrasi dopamin mulai berkurang, maka akan gelisa
             Self-Image Merasa Bahagia Melihat Diri di Depan Cermin dan                                Teknik Menghargai Diri dalam Self-Appreciation       Masalah-masalah rumit yang di alami manusia, seringkali dan bahkan hampir semua sebenarnya berasal dari dalam diri. Mereka tanpa sadar menciptakan gejolak rantai masalah yang terbakar dari problem diri mereka sendiri. Dengan memiliki kemampuan berpikir dan menilai, mereka lebih suka menilai yang macam-macam terhadap diri sendiri maupun sesuatu atau orang lain. Dari situ dapat di lihat munculnya problem seperti inferionitas, kurang percaya diri, dan hobi mengkritikk diri sendiri. Memandang bahwa dirinya lemah, tidak berdaya, tidak menarik, tidak disukai, dan kehilangan daya tarik terhadap hidup. Seseoranng dengan konsep diri negarif akan cenderung mudah putus asa terhadap kehidupan dan kesempatan yang dihadapinya, ia melihat tantangan sebagai penghalang hidupnya bukan sebagai kesempatan yang harus di hadapi. Sebaliknya dengan seseor